perjumpaan
sia-sia yang pernah kita alami
pada
jejak matahari kemarin pagi
mengalirkan
mata air di kawah suci
di lembah
bumi kita ini
setelah
berapa banyak waktu
kita
lipat dalam buku harian masa lalu
tanpa
harus ada senja
yang
mempertemukan matahari dengan bulan
di
lambung lautan
hingga
pada telunjuk jarum jam berwarna kelabu
bilah
waktu yang selalu kita tunggu
tapi
tak pernah terbakar oleh api nafsu
pertemuan
abadi bulan dan bintang
tangisan
yang tak pernah kita pikirkan
semuanya
terangkum dalam percakapan sunyi kerinduan
0 komentar:
Posting Komentar