Selasa, 31 Desember 2013

"EVERYTHINGS HAPPENED FOR A REASON"


Malam ini aku hanya bisa menghela nafas panjang
Di bawah, menggelar langgar sajadah
Mengingat peristiwa-peristiwa kuffah
Yang berlangsung seiring tuanya zaman.

Tapi ku teringat tentang suatu peristiwa,
Dimana aku membaca barisan-barisan kata dalam buku suci-Nya, 
Tentang salah satu sifat manusia yang dibenci oleh-Nya.
Satu yang ku percaya kalau ini memang jalan yang diberikan-Nya.

****

"kawan, jangan lah engkau menyesal dan menangisi apa yang telah kau lakukan, tak ada hal yang sia-sia yang diberikan-Nya, karena setiap kejadian pasti ada tujuan"

"RINDU SURAU"


10 tahun yang lalu, dimana aku melalui masa kecil yang indah, tak harus menanggung beban yang kini harus ku fikir kan setiap menit, bahkan setiap detik akan dosa-dosa yang telah kuperbuat.

Sepulang sekolah hanya melakukan peristirahatan siang yang tenang, kemudian dilanjutkan dengan sendau-gurau bersama teman. Bercanda, seakan tiada beban yang ku tanggung, layak nya seuntai kapas, menari kesana kemari mengikuti arah angin, dimana ia mengantarkan ku ke suatu tempat yang kini penuh dengan sarang laba-laba. Kusam, kumuh, tak terawat. Aku tak tahu apa lagi pendeskripsian yang tepat untuk surau itu.

Sekarang, tepatnya 1 januari 2014, kegamangan tempat itu mulai terpecahkan oleh bunyi-bunyi petasan yang memekak-kan telinga rekan-rekan ku yang kini tengah berkumpul di sebuah dusun untuk melakukan sebuah pengajian rutin mingguan, sebut saja dusun itu terletak di pinggiran sebuah kota Bandar Lampung.

Tapi...
"Tenang kawan, jangan terkecoh, kau datang untuk memperjuangkan konsistensi mu yang selama ini telah kita bicarakan sepanjang pertemuan."

Sedangkan aku, aku hanya ingin berpotensi malam ini, mengikuti segelintir manusia, di sebuah dusun di pinggiran kota tersebut, untuk memperjuangkan konsistensi yang selama ini kita bina. Disebuah surau yang penuh dengan sarang laba-laba. tertutup oleh meriahnya suasana tahun 2014.

****


Terima kasih Tuhan. Telah Engkau ajarkan aku melalui sebuah buku suci. Terima kasih Ayah, Ibu
yang tetap setia membimbing untuk tetap bertahan pada sebuah komitmen itu, dan terima kasih surau yang kini terkikis oleh zaman, kau mengingatkan ku pada kedua sosok diatas.


~Rindu Surau, 2014

Pageviews

BisikanAlamRaya@2014. Diberdayakan oleh Blogger.